MAKASSAR – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan dan Lapas Kelas IIA Bulukumba berbeda pendapat terkait pembakaran pakaian dan kasur milik warga binaan pemasyarakatan yang melakukan pelanggaran.
Dimana sebelumnya, Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Akbar tak menampik adanya tindakan pembakaran pakaian milik warga binaan, namun menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penertiban dan pembersihan lingkungan hunian narapidana.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan Rudy F. Sianturi mengatakan, pembakaran itu merupakan bagian pembersihan pakaian napi yang sudah tidak digunakan.
“Setelah saya telpon Kalapas mereka itu melakukan pembersihan banyak pakaian kotor dan pakaian yang tidak terpakai, jadi mereka bersihkan kalau tidak layak dipakai akhirnya dibakar mereka agar tidak menjadi penyumbang kuman disana, kemudian diserahkan baju-baju baru yang disiapkan lapas,” sebutnya, Kamis (24/7/2025).
Ia tak menampik, setiap lapas di Sulawesi Selatan memiliki Sel pengasingan yang tujuannya untuk para warga binaan pemasyarakatan yang melakukan pelanggaran.
“Setiap lapas itu memang ada sel pengasingan, bagi napi yang melanggar peraturan sesuai undang-undang Permasyarakatan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Salah seorang narapidana berinisial R membeberkan hal tersebut. Ia mengaku melihat rekannya ditempatkan kedalam “sel merah” selama dua bulan sebelum akhirnya dipindahkan ke Lapas Bone.
“T Pak yang dimasukkan kedalam sel merah selama 2 bulan, sampai stres hampir dia tikam itu petugas sebelum dipindahkan ke Lapas Bone, kemudian pakaian dan kasurnya itu dibakar juga sama petugas,” katanya, Senin (21/7/2025).
Menurut R, akibat insiden itu T selain stres dirinya juga tak memiliki pakaian sehingga para napi harus membantu pakaian terhadap napi tersebut.
Ia juga menyebut bahwa kejadian serupa turut dialami oleh beberapa narapidana lain, seperti T, V, I, H, dan G.
“Jadi terpaksa kita napi yang sumbangkan pakaian karna tidak ada pakaiannya, karna dibakar,” tuturnya. (Tim)