MAKASSAR — Komite rakyat demokratik atau komrad melakukan aksi longmarch di sepanjang jalan A.P Pettarani Makassar. Minggu, 17 Agustus 2025
Terlihat sejumlah massa menggunakan seragam serba hitam sembari mengibarkan bendera merah hitam dan membagikan tuntutan dari aksinya
Rian, ketua komando komrad, mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan adalah kegiatan rutin komrad
“Longmarch ini adalah kegiatan rutin kami di komrad yang di barengi dengan membagi sejumlah sembako kepada warga kota makassar”. Kata rian
Kata rian, hampir semua warga melakukan perayaan atau pesta rakyat untuk memperingati hari kemerdekaan republik indonesia. Namun kami memilih untuk longmarch sembari berbagi sembako
“Kami melakukan longmarch dan berbagi sembako sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah. 17 agustus kami anggap bukan untuk perayaan melainkan untuk refleksi dan evaluasi kinerja pemerintahan.”. Tegasnya
Terpantau, massa komrad menyasar tukang bentor, ojol dan dan beberapa orang lainnya yang di lalui untuk diberikan sembako
Selain itu, pada aksi longmarch mereka, selebaran yang di bagikan bertuliskan lawan perusak lingkungan dan meminta pemprov sulsel dan pemkot Makassar untuk memenuhi minimal 30 persen ruang terbuka hijau di kota
Disampaikan juga ketua komando komrad, marak pemasangan spanduk di pepohonan dengan cara memaku serta pemasangan bendera partai politik di pot jln poros pettarani Makassar.
“Hingga kini masih banyak spanduk yang terpaku di pohon, dan beberapa waktu lalu bendera pari politik mewarnai pot tanaman di jln a.p.pettarani makassar yang kami nilai merusak tatanan lingkungan dan kota”. Ucap rian
Tambah rian, kami tentunya pada moment ini, ingin agar pemkot makassar dan jajaran maupun Pemprov sulsel untuk melakukan penindakan terhadap perusak lingkungan hidup seperti jalur hijau kota dan lainnya.
Menjelang pukul 06.00 wita, mereka kembali menuju fly over kota makassar dan menegaskan bahwa pemkot makassar tidak tutup telinga terhadap tuntutan yang mereka sampaikan
“Kami berharap agar pemkot makassar dan dinas terkait untuk tidak tutup mata dan telinga terhadap tuntutan kami.”tutupnya